Mari kita cerita tentang film ini..
Untuk sebagian dari teman-teman mungkin udah gak asing dengan film ini. Yap. Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini adalah film Indonesia yang sedang booming dalam dua pekan terakhir ini. Film ini adalah film besutan Angga Dwimas Sasongko dan diproduksi oleh Rumah Produksi Visinema Pictures. Film ini juga merupakan adaptasi dari buku berjudul sama yang ditulis oleh Marchella FP. Apa yang membuat film ini menarik?
0 Comments
Bertepatan dengan tanggal 22 Desember yang diperingati sebagai hari Ibu, Filosofi Ruang Hati punya beberapa rekomendasi tontonan yang cocok untuk kamu tonton nih. Apalagi yang biasanya sibuk banget dan jarang punya waktu sama Ibunya.
Tanpa berlama-lama, yuk kita lihat daftarnya.. Belakangan ini lagi marak sekali tentang music wrapped 2019 yang sejatinya dicetuskan oleh salah satu platform musik yakni spotify.
Ini fenomena yang menarik karena banyak pengguna yang akhirnya tersadar musik-musik apa saja yang mereka dengarkan selama setahun ini. Genre apa saja, penyanyinya siapa saja dan juga durasi mendengarkan. Begitupun dengan podcast-podcast yang didengarkan. Lucunya ini juga jadi tren. Yang entah kenapa juga orang-orang dengan bangganya menunjukan hal tersebut kepada pengguna sosial media lainnya. Atas fenomena yang terjadi ini Halo sobat penghuni ruang hati! Setuju gak nih kalo sesekali kita bikin artikel yang santuy-santuy? Mungkin beberapa dari kalian ada yang kelelahan dengan rutinitas sebagai karyawan, lelah kerja, atau mungkin lagi pusing dengan skripsi? dengan tugas-tugas yang mepet deadline? Baiklah, mungkin di waktu yang sebentar lagi akan menjelang tahun baru, gak ada salahnya kita bahas sesuatu yang menyenangkan semacam film. Tapiii... film-film rekomendasi tim frh ini tentunya ada kaitannya dengan 'filosofi ruang hati' Baiklah, langsung aja check this out! Hari ini, ketika kamu baca postingan ini, minimal kamu sudah berada di bulan terakhir di tahun 2019. Ya, sudah sampai di bulan desember. Gak kerasa ya? Rasanya baru kemarin kita bertemu di akun filosofi ruang hati dan mulai bahas-bahas beberapa hal. Terkait dengan hal itu, coba deh kita evaluasi diri lagi. Kapan terakhir kita bangun pagi dalam keadaan mindful? Menarik napas, menghirup aroma pagi yang segar. Menikmati sejuknya angin pagi apalagi dengan aroma embun yang menyegarkan juga. kapan terakhir kita semua merasakan itu? apakah tadi pagi atau udah lama sekali? Kapan terakhir kita makan dengan mindful? Menikmati setiap suapan dari makanan yang dimasak dengan penuh cinta dan niat yang ikhlas. Secara sadar menikmati setiap kunyahannya dengan perlahan tanpa buru-buru. Lalu apa saja yang sudah kita lakukan dalam mengisi waktu luang? Masihkah kita merasa kesal sama orang lain? Masih mendendam? Masih membicarakan orang yang tidak kita sukai? Masih menggunakan waktu luang untuk menangisi dia yang sudah meninggalkan? Lalu.. masihkah kita menyalahkan diri? Masihkah kita menganggap kita tidak berguna? Menganggap semua yang dilakukan sia-sia? Mulai merasa bosan dengan proses dalam perubahan? Atau justru masih merasa lebih hebat dibandingkan orang lain? Masih sering membandingkan diri dengan orang lain? Tulisan ini bukan dibuat untuk membandingkan. Bukan dibuat untuk menyalahkan diri. Semuanya memang butuh proses. Semua orang punya prosesnya masing-masing Dan tentunya semuanya ditentukan oleh diri kita sendiri. Apa tidak lelah dengan diri yang masih terus menyalahkan diri? Apa tidak lelah mengharapkan orang lain harus selalu sesuai ekspektasi? Apa tidak lelah terus menunggu yang pergi untuk kembali? Apa tidak penasaran kenapa orang di sekitar mulai menjauhi? Yuk.. di bulan ini, di hari ini, di detik ini kita mulai merenungi kembali apa yang sudah kita lakukan Apa yang akan kita lakukan Dan apa yang sedang kita lakukan.. Semoga tulisan ini bisa membantu rekan-rekan penghuni ruang hati :) [Bayu] "Aku suka dengan hujan. Karena ketika hujan, orang-orang tidak bisa melihatku menangis" Pasti kalimat semacam itu udah cukup sering kita dengar ya. Biasanya kutipan-kutipan galau, puisi yang galau sering berkaitan dengan hujan nih. Ibaratnya, kalo ngga hujan, galaunya kurang pas nih. Tapi sebenarnya kenapa sih harus hujan sih? Nah ternyata ada penelitian yang menarik nih yang mungkin bisa jawab kenapa hujan selalu diidentikan dengan kegalauan. Di Negara 4 musim sana, rupanya sering terjadi juga kecemasan musiman atau biasa disebut seasonal affective disorder yang sering terjadi ketika menjelang musim dingin. nah begitu pun dengan musim hujan. Lalu kenapa sih kok bisa galau? Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan hal ini terjadi. diantaranya: Halo rekan rekan semua.
Hari ini, tanggal 10 Oktober merupakan peringatan hari kesehatan mental sedunia. Sehubungan dengan itu, admin ingin memberikan sedikit penjelasan nih tentang self-harm. Apa sih self-harm? Hari ini adalah tanggal 1 oktober. Berarti hari apa hayo?
Hari selasa? Iya sih bener. Hari pertama di bulan oktober? Iya bener. Banyak yang berlomba membuat tagar #octoberwish kan di media sosialnya? Eits, tapi ada juga lho momen yang juga tak kalah penting di tanggal 1 oktober ini. Apa coba? masih belum paham? Hmm.. tanggal 1 oktober diperingati sebagai hari kesaktian pancasila nih teman-teman. Hayoo saking pada sibuknya jadi lupa sama sejarah negeri sendiri. Kenapa sih bisa ada hari kesaktian pancasila? Hai teman teman semua.
Hari ini, tanggal 10 September adalah hari pencegahan bunuh diri. Peringatan hari ini didasari bahwa semakin banyak kasus bunuh diri meningkat. Tentu dengan hal ini kita juga sadar bahwa kesehatan mental rupanya hal yang sangat penting. Kita memerlukan kondisi mental yang sehat ada dalam diri kita dan juga orang-orang di sekitar kita. Mental yang sehat merupakan hak kita dan kita pula yang bertanggung jawab atas kesehatan mental kita, dan membantu orang lain untuk bisa mencapai mental yang sehat. Tapi bagaimana sih cara supaya kita bisa menjaga kesehatan mental kita? yuk simak artikel berikut: Salam Redaksi!
Memaafkan, salah satu hal yang terdengar mudah tapi belum tentu mudah diwujudkan. Tak jarang Kita mudah sekali mengatakan, "iya, aku udah maafin” tapi kemudian mendendam... Tapi tetap kesal. Tapi tetap merasa tidak mau melepaskan mereka begitu saja. Jadi sebenarnya apa sih arti memaafkan? Apa sebaiknya kita tak usah memaafkan saja sekalian? Bagaimana kiat supaya bisa memaafkan dengan tepat? Tentunya kalian merasa kebingungan dan dipenuhi pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pertanyaan terkait memaafkan juga membanjiri DM instragram kami, maupun instagramnya Kang Zein. So, Kami akan membantu kalian untuk mengetahui hal-hal seputar memaafkan. Kalian bisa membaca artikel tentang bagaimana cara memaafkan dan tanda sudah memaafkan. Selain membaca artikel-artikel tersebut tentunya jangan lupa bagi yang belum untuk follow akun kami di instagram: @filosofiruanghati dan dengarkan podcast kami di platform streaming favoritmu. Semoga harimu menyenangkan! Pernah nonton avengers? Atau mungkin film-film dari Marvel Cinematic Universe lainnya yang juga masih berkaitan? Baiklah, kita gak akan promosi film itu atau mendukung film-film tentang jagoan itu, tapi sebagian orang mungkin sudah memahami atau merasakan atmosfer serupa dengan film tersebut. Pernah merasakan kalau punya kekuatan super itu menyenangkan? Membantu orang lain itu menyenangkan? Pernah kan? Aku juga begitu. Asyik ya rasanya ketika membayangkan dari tangan kita bisa keluar listrik, api, air, angin. Rasanya akan sangat memudahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Atau mungkin bisa memindahkan barang tanpa menyentuh? Lari dengan cepat atau berpindah tempat dalam sekejap? Membaca pikiran orang lain? Menyenangkan ya rasanya ketika punya suatu kelebihan dan bisa memaksimalkan hal itu. Aku terpilih sebagai Avengers itu. Bukan Avengers yang punya kemampuan yang aneh-aneh yang diluar batas logika ya. Aku masih makan nasi, masih buang air, dan masih sakit kalau badannya kebanting banting (Mengingat agak aneh kalo nonton film superhero kayak gitu. Aneh gak sih ngeliat manusia bisa segitu fokusnya adu jotos tapi gak ada yang sempet makan atau ke toilet gitu). Avengers versi kami disebut ‘Philosopher’. Siapa itu Philosopher? Kami adalah orang-orang dengan beragam latar belakang yang juga memiliki potensi dan keunikan masing-masing. Ada yang masih kuliah, ada yang udah kerja, ada yang udah berumah tangga, ada pria, dan ada wanita. Rumahnya pun tersebar, tidak di satu tempat. Kami dikumpulkan oleh ‘Nick Fury’ kami sendiri, Kang Zein Permana. Kang Zein ini matanya masih sehat dua duanya (Cuma minus aja kali ya kang? Intinya ngga ditutupin satu apalagi dua duanya), dan bukan orang yang terbiasa dar der dor nembak musuh atau lawan villain seperti Nick Fury di film. Hanya seorang biasa yang merasa miris melihat banyaknya problematika people jaman now mengenai relasinya. Baik relasi dengan teman, pacar, keluarga, dan lingkungan sekitarnya. Nah melihat hal itu, terpikirkanlah oleh beliau untuk membuat tim dalam menyelesaikan misinya. Seperti yang kita ketahui, Nick Fury butuh Avengers, Charlie butuh angelnya, dan tentu Kang Zein pun membutuhkan orang-orang yang bisa menjadi support system dalam mencapai misinya. Terus apa hal pertama yang dilakukan? Ketemuan lah. Seperti yang kita ketahui (atau Cuma aku doang gitu yang nonton Avenger?), Di film The Avengers yang pertama aja, si superhero yang masing masing udah punya kekuatan super gak bisa mencapai tujuan kalau belum satu visi. Iya kan? Masing-masing rudet sama masalah yang dibawa dari rumah. Si Hulk tempramen, si Captain pikirannya terlalu kolot, dan Tony juga ngerasa punya uang banyak. Thor? Dia ngerasa dewa dan lebih diatas yang lainnya. Si Black Widow pusing sebagai cewek sendiri, dan si Hawkeye, bingung harus gimana. Jadi tentunya harus briefing dulu. Kami ketemu perdana tanggal 4 April 2019 di foodcourt Lucky Square pagi-pagi. Aku datang duluan karena takut telat (soalnya dari luar kota). Nggak lama, akhirnya Pawangnya datang kemudian disusul yang lain-lainnya. Ngapain? Tentunya selain bahas visi misi kami dalam tim ini, kami juga menyadari bahwa kami juga perlu dibersihkan. Maksudnya ya, mungkin ada beberapa hal yang juga perlu dibenahi dalam diri supaya bisa lebih maksimal dalam pencapaian ini. Kami menikmati pertemuan ini. Seriusan deh. Boleh tanya mentari yang menembus jendela itu atau nanya si mamang yang bebersih disana. Ngga kerasa tiba tiba udah selesai aja. Bukan berarti obrolan kami kosong sih. Kami membahas banyak hal berkaitan dengan konsep relasi tapi dengan cara asyik yang banyak haha hehenya. Jangan dikira kepala kami ngga ngebul lho. Menyadari bahwa selain Thanos yang melenyapkan separuh populasi bumi, remaja-remaja dan another people yang masih terjebak dalam konsep relasi yang salah pun bisa menjadi ancaman yang menyamai hilangnya setengah populasi itu. Jangankan setengah, seisi rumah kamu atau seisi kelas di sekolah dan tempat kuliahan kamu juga bisa ‘lenyap’ lho kalo konsep relasinya salah dan masih penuh toxic. Maka dari itu, sekarang kami merancang banyak rencana untuk membantu kalian. Kalian juga bisa jadi Avengers itu kok. Gimana caranya? Mungkin itu ya yang terus menerus menuhin DM ke Kang Zein tuh. Nah, cara termudahnya itu ya kembangin potensi yang kalian miliki sekarang. Gak harus bener-bener kayak Avengers, tapi optimalkan potensi itu. Gimana cara memaksimalkan tuh? Yaa, tentunya jangan lupa untuk selalu baca-baca web dan media sosial kami, follow akun kami, ikutin kegiatan kami yang online maupun offline. Yakin deh, kamu bisa kebantu dalam menyelesaikan beban-beban di ruang hati kamu. Ohiya, kenapa filosofi ruang hati? Karena ruang hati merupakan hal abstrak dalam diri yang bisa mengontrol sikap kita. Lengkapnya, nanti ada penjelasan terpisah ya. Sekian dulu artikelnya. Jangan lupa untuk follow media sosial kami, dan kami sangat nunggu kalian, calon-calon ‘Avengers’ versi kalian sendiri yang mau sharing atau nanya nanya sesuatu. Baiklah, sampai jumpa di artikel berikutnya yaa! [Bayu] |
PhilosopherPhilosopher adalah anggota Filosofi Ruang Hati yang berkontribusi melalui karya dan prestasinya Archives
February 2021
Categories |