Halo penghuni ruang hati..
Pernah ngga sih kita merasa mencintai seseorang? Cinta sekali, sampai rasanya enggan untuk menyakiti? Sampai-sampaii malah kalian sendiri yang tersakiti oleh mereka dan kalian iya iya aja? Pernah? Atau mungkin itu terlalu ngeri ya.. yang sederhana deh.. Kalian lagi dekat sama seseorang, entah pacar, gebetan, atau teman dekat lah yang istilahnya penting banget buat kalian. Terus..
0 Comments
Dulu sekali, Aku pernah terjebak dalam hubungan yang sangat tidak sehat, selama lima tahun. LIMA TAHUN, coba bayangkan bagaimana tersiksanya Aku. Hahaha oke ini lebay, tapi serius loh.
Selama lima tahun itu segala sesuatu harus seizin pasanganku, lingkungan pertemanan dibatasi, interkasi dengan orang lain menjadi buruk, hubungan dengan orang tua menjadi buruk, karena pikiranku selalu terfokus padanya. Dia, dia, dia, dia lagi, dia terus. Kondisi itu membuatku sangat tersiksa secara batin, aku tidak bisa bebas melakukan apapun yang aku mau. Hingga suatu hari Aku sudah sangat lelah dengan semua penjara ini, Aku memberanikan diri untuk melakukan hal yang sangat dia sukai supaya Aku bisa lepas dari belenggu ini, dan yah ternyata berhasil. Aku bisa lepas dari pasanganku itu. Setelah lepas apakah Aku baik-baik saja? Pernah nggak sih, merasakan apa yang kita alami dalam hidup seperti sebuah skenario dalam sebuah film? Dimana dalam setiap adegannya ada hal berkesan yang rasanya ingin diulang-ulang.
Berikut ini, admin akan bahas beberapa lagu-lagu yang merupakan Soundtrack of life dari teman-teman FIlosofi Ruang Hati. Mungkin beberapa liriknya ada yang mengena dan bisa jadi soundtrack dari hidupmu juga? Halo Penghuni Ruang Hati.
Apa kabar? Semoga di musim yang sering hujan ini semua diberikan kesehatan dan tentunya kebahagiaan. Buat teman-teman mungkin sekarang lagi pada baca artikel ini sambil makan mi, sambil jajan, sambil neduh, abis olahraga, atau lagi patah hati? Semoga semuanya dalam keadaan baik deh ya pokoknya. Kita akan bahas hal yang simpel tapi penting nih. Apa tuh? ya sesuai judul udah ketahuan sih ya, kita akan bahas filosofi. Udah pada paham kah apa itu filosofi? Yuk, coba jawab satu-satu. Jangan googling lho! Nyerah? Oke, dijelasin dulu contohnya deh ya. Anggap aja hidup ini seperti perjalanan. Tentunya teman-teman mengalami perjalanan beda-beda. Beda arah, dan beda pengalaman. Ketika dalam perjalanan hidup, kita dihadapkan sama banyak pilihan. Mau pake sendal apa sepatu? Mau masuk SD mana? Duduk sebelah mana? Nonton film apa? Buburnya mau diaduk apa langsung dimakan? Bumi bulat atau datar? Mie rebus apa mie goreng? Kuliah jurusan apa? Tentunya kita dihadapkan banyak pilihan seperti contoh contoh di atas kan? Cinta pertama yang menjadi kenyataan, mungkin tidak semua orang mengalaminya. Beberapa ada yang beruntung menjalani kisah dengan cinta pertamanya, beberapa lagi ada yang hanya dalam harapan. Kali ini, Aku mau bercerita tentang salah satu cinta pertama yang menjadi kenyataan. Yah, walaupun akhirnya menjadi kenyataan yang cukup buruk.
Cerita yang kami sebut sebagai komitmen ini berjalan selama 5 tahun lamanya. Kami memilih komitmen karena kami pikir hubungan ‘pacaran’ itu kebih banyak negatifnya. Tapi, di sisi lain hubungan yang sebatas komitmen ini membatasiku untuk bisa ‘melarang’ dia. Yah, mau bagaimana lagi, sudah terlanjur sayang jadi ya Aku jalani saja. Mari kita cerita tentang film ini..
Untuk sebagian dari teman-teman mungkin udah gak asing dengan film ini. Yap. Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini adalah film Indonesia yang sedang booming dalam dua pekan terakhir ini. Film ini adalah film besutan Angga Dwimas Sasongko dan diproduksi oleh Rumah Produksi Visinema Pictures. Film ini juga merupakan adaptasi dari buku berjudul sama yang ditulis oleh Marchella FP. Apa yang membuat film ini menarik? Halo teman-teman penghuni ruang hati!
Apa kabar? Gimana tahun baruannya? Pada kangen kan tentunya sama tulisan tulisan dari frh? hehe.. Berkaitan dengan tahun baru, kita juga bicara mengenai resolusi. Tentunya, mungkin banyak dari kalian yang resolusinya adalah belajar untuk mengikhlaskan, melepaskan dan belajar menerima suasana yang baru. Tapi dalam melepaskan, dalam berdamai dengan rasa kehilangan tidak selalu mudah. Rasanya amat sayang untuk melepaskan semua itu. Apa iya semuanya perlu untuk dibuang begitu saja? |
PhilosopherPhilosopher adalah anggota Filosofi Ruang Hati yang berkontribusi melalui karya dan prestasinya Archives
February 2021
Categories |