Bertepatan dengan tanggal 22 Desember yang diperingati sebagai hari Ibu, Filosofi Ruang Hati punya beberapa rekomendasi tontonan yang cocok untuk kamu tonton nih. Apalagi yang biasanya sibuk banget dan jarang punya waktu sama Ibunya.
Tanpa berlama-lama, yuk kita lihat daftarnya..
0 Comments
Sering sekali kita dengar tentang pentingnya untuk bisa mencintai diri sendiri, dan sering juga kita dengar gerakan stop bullying. Katanya sih bully atau penindasan itu bisa menyebabkan orang lain merasa rendah diri.
Larangan untuk berhenti membully itu memang ada baiknya, untuk mengajarkan kita cara berperilaku yang lebih sopan, yang lebih ramah dan belajar untuk berhati-hati untuk bersikap terhadap orang lain. Tapii.. gimana nih kalo misalkan kita yang dibully? Atau selain bully, misalnya dibercandain, diomongin, dikomentari orang lain. Kadang ngga semua hal kerasa cocok sama kita. Iya nggak? Terus gimana sih cara menghadapinya? Banyak yang bilang.
Bahwa manusia makhluk sosial. Bahwa manusia butuh orang lain untuk membuat hidupnya lebih utuh. Kemudian sampailah mereka di era baru yang penuh hiruk pikuk. Dunia yang kini hampir tak bersekat untuk bersinggungan dengan dunia luar. Ini adalah cerita tentang sebuah hubungan yang kandas setelah berjalan selama kurang lebih 3 tahun 5 bulan.
Awalnya, hubungan kami baik-baik saja. Kami saling memaafkan dan saling mengerti satu sama lain ketika menghadapi sebuah masalah. Kami pikir saat itu Kami sudah dewasa, jadi untuk apa juga marah-marah tidak jelas, malu. Terlebih kami juga sudah saling dekat dengan orang tua masing-masing. Kami saling terbuka, tidak saling melarang dan tidak pula saling mengekang. Namun kemudian, menuju 4 tahun Dia sudah tidak lagi meminta maaf ketika salah, menjadi lebih cepat marah, dan agresif. Mungkin dia bosan, pikirku. Semenjak itu, Aku mulai merasa kehilangan Dia, padahal raga Dia ada bersamaku. Akupun tidak berani untuk mengungkapkan perasaanku, karena toh Dia juga tidak suka mendengarkan apa yang Aku rasakan. Akhirnya Aku.. Belakangan ini lagi marak sekali tentang music wrapped 2019 yang sejatinya dicetuskan oleh salah satu platform musik yakni spotify.
Ini fenomena yang menarik karena banyak pengguna yang akhirnya tersadar musik-musik apa saja yang mereka dengarkan selama setahun ini. Genre apa saja, penyanyinya siapa saja dan juga durasi mendengarkan. Begitupun dengan podcast-podcast yang didengarkan. Lucunya ini juga jadi tren. Yang entah kenapa juga orang-orang dengan bangganya menunjukan hal tersebut kepada pengguna sosial media lainnya. Atas fenomena yang terjadi ini Kenapa ya susah untuk bersikap biasa sama mantan?
Kenapa ya susah untuk biasa aja sama gebetan? Padahal kita kan mau move on.. kok susah amat yaa. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang sering terlontar dari rekan-rekan semua ke dm filosofiruanghati. Kemudian hal ini sepertinya perlu dibahas ya karena menarik dan relatable kan sama teman-teman semua? Oke, admin akan bahas dalam artikel berikut. Disimak yaa.. Halo sobat penghuni ruang hati! Setuju gak nih kalo sesekali kita bikin artikel yang santuy-santuy? Mungkin beberapa dari kalian ada yang kelelahan dengan rutinitas sebagai karyawan, lelah kerja, atau mungkin lagi pusing dengan skripsi? dengan tugas-tugas yang mepet deadline? Baiklah, mungkin di waktu yang sebentar lagi akan menjelang tahun baru, gak ada salahnya kita bahas sesuatu yang menyenangkan semacam film. Tapiii... film-film rekomendasi tim frh ini tentunya ada kaitannya dengan 'filosofi ruang hati' Baiklah, langsung aja check this out! Hari ini, ketika kamu baca postingan ini, minimal kamu sudah berada di bulan terakhir di tahun 2019. Ya, sudah sampai di bulan desember. Gak kerasa ya? Rasanya baru kemarin kita bertemu di akun filosofi ruang hati dan mulai bahas-bahas beberapa hal. Terkait dengan hal itu, coba deh kita evaluasi diri lagi. Kapan terakhir kita bangun pagi dalam keadaan mindful? Menarik napas, menghirup aroma pagi yang segar. Menikmati sejuknya angin pagi apalagi dengan aroma embun yang menyegarkan juga. kapan terakhir kita semua merasakan itu? apakah tadi pagi atau udah lama sekali? Kapan terakhir kita makan dengan mindful? Menikmati setiap suapan dari makanan yang dimasak dengan penuh cinta dan niat yang ikhlas. Secara sadar menikmati setiap kunyahannya dengan perlahan tanpa buru-buru. Lalu apa saja yang sudah kita lakukan dalam mengisi waktu luang? Masihkah kita merasa kesal sama orang lain? Masih mendendam? Masih membicarakan orang yang tidak kita sukai? Masih menggunakan waktu luang untuk menangisi dia yang sudah meninggalkan? Lalu.. masihkah kita menyalahkan diri? Masihkah kita menganggap kita tidak berguna? Menganggap semua yang dilakukan sia-sia? Mulai merasa bosan dengan proses dalam perubahan? Atau justru masih merasa lebih hebat dibandingkan orang lain? Masih sering membandingkan diri dengan orang lain? Tulisan ini bukan dibuat untuk membandingkan. Bukan dibuat untuk menyalahkan diri. Semuanya memang butuh proses. Semua orang punya prosesnya masing-masing Dan tentunya semuanya ditentukan oleh diri kita sendiri. Apa tidak lelah dengan diri yang masih terus menyalahkan diri? Apa tidak lelah mengharapkan orang lain harus selalu sesuai ekspektasi? Apa tidak lelah terus menunggu yang pergi untuk kembali? Apa tidak penasaran kenapa orang di sekitar mulai menjauhi? Yuk.. di bulan ini, di hari ini, di detik ini kita mulai merenungi kembali apa yang sudah kita lakukan Apa yang akan kita lakukan Dan apa yang sedang kita lakukan.. Semoga tulisan ini bisa membantu rekan-rekan penghuni ruang hati :) [Bayu] |
PhilosopherPhilosopher adalah anggota Filosofi Ruang Hati yang berkontribusi melalui karya dan prestasinya Archives
February 2021
Categories |