Dulu sekali, Aku pernah terjebak dalam hubungan yang sangat tidak sehat, selama lima tahun. LIMA TAHUN, coba bayangkan bagaimana tersiksanya Aku. Hahaha oke ini lebay, tapi serius loh. Selama lima tahun itu segala sesuatu harus seizin pasanganku, lingkungan pertemanan dibatasi, interkasi dengan orang lain menjadi buruk, hubungan dengan orang tua menjadi buruk, karena pikiranku selalu terfokus padanya. Dia, dia, dia, dia lagi, dia terus. Kondisi itu membuatku sangat tersiksa secara batin, aku tidak bisa bebas melakukan apapun yang aku mau. Hingga suatu hari Aku sudah sangat lelah dengan semua penjara ini, Aku memberanikan diri untuk melakukan hal yang sangat dia sukai supaya Aku bisa lepas dari belenggu ini, dan yah ternyata berhasil. Aku bisa lepas dari pasanganku itu. Setelah lepas apakah Aku baik-baik saja? Oh tentu tidak. Seperti orang lain pada umumnya, perpisahan ini Aku rasakan sangat berat, pada awalnya. Bagaimana tidak, kehilangan orang yang selama lima tahun selalu ada itu terasa sangat kosong. Tapi tak apa, ini keputusanku, ini pilihanku untuk bisa bebas dan Aku harus kuat karena Aku yakin Allah Swt ada bersamaku.
Sejak itu, Aku mulai berusaha untuk dekat lagi kepada Allah Swt, memperbaiki hubunganku dengan orang tua, dan berkumpul lagi dengan teman-teman yang selama ini tidak bisa Aku temui. Waktu berjalan dan tidak terasa Aku telah melewati kehidupanku tanpa dia selama 3 bulan. Wah, ternyata Aku bisa tuh hidup tanpa dia, dan Aku baik-baik saja, bahkan lebih baik. Pada titik ini, Aku merasa bahwa hubungan paling romantis adalah hubungan dengan sang pencipta. Maka teman-teman, lepaskanlah dia, makhluk yang membuatmu bucin. Karena bucin yang sesungguhnya adalah bucin pada Sang Pencipta. -K, 26 Tahun.
0 Comments
Leave a Reply. |
PhilosopherPhilosopher adalah anggota Filosofi Ruang Hati yang berkontribusi melalui karya dan prestasinya Archives
February 2021
Categories |