Halo teman-teman penghuni ruang hati! Apa kabar? Gimana tahun baruannya? Pada kangen kan tentunya sama tulisan tulisan dari frh? hehe.. Berkaitan dengan tahun baru, kita juga bicara mengenai resolusi. Tentunya, mungkin banyak dari kalian yang resolusinya adalah belajar untuk mengikhlaskan, melepaskan dan belajar menerima suasana yang baru. Tapi dalam melepaskan, dalam berdamai dengan rasa kehilangan tidak selalu mudah. Rasanya amat sayang untuk melepaskan semua itu. Apa iya semuanya perlu untuk dibuang begitu saja? Kenapa kita merasa kehilangan?
Karena ketika kita mendapatkan sesuatu. Entah sebuah kenangan, entah seseorang, entah barang, ada rasa memiliki yang kuat dari dalam diri. Seiring bertambahnya usia, kadang jumlah dari hal-hal tersebut semakin sedikit. Semisal teman, kita semakin menyeleksi siapa teman dekat kita. Atau orang yang kita anggap penting. Namun dalam seleksi itu juga, kita semakin memberi harga yang tinggi. Tapi ada hal yang kita lupa, bahwa ketika kita berharap pada manusia atau hal-hal yang fana lainnya, maka harus bersiap untuk sakit hati. Kenapa? Karena manusia dinamis. Manusia bergerak. Manusia memiliki dinamika kehidupannya masing-masing. Hari ini kamu merasa kehilangan seseorang. Tapi tanpa kamu sadari mungkin ada orang lain yang juga kehilanganmu. Jadi harus apa? Pertama, sadari lagi.. (seperti artikel tentang move on yang pernah dibahas), bahwa kita merindukan momennya. bukan orangnya. jadi.. jika memang ada seseorang yang memang tidak cocok atau tidak seharusnya kamu pegang erat, lepaskan. sekuat apapun kamu menahan orang yang ingin pergi, ya tetap kamu tidak akan mendapatkan momen yang sama seperti yang kamu rindukan. Apakah melepaskan rasanya sulit? Iya.. Tapi lebih sulit ketika menahan orang yang tidak mau bertahan. Kamu mengajak bertemu, dia malas. Kamu bertemu dengan dia, dia mengalihkan perhatiannya pada hal lain. Cara senyumnya mungkin tak lagi hangat. Lalu untuk apa bersakit sakit dengan yang seperti itu? Kemudian, sadari bahwa hidup adalah belajar dari satu kehilangan pada kehilangan lainnya. Karena sejatinya semua yang kita miliki di dunia adalah titipan. Adalah pinjaman. Tuhan berikan seseorang, sementara. Karena suatu saat dia akan pergi. Entah karena meninggalkan, atau meninggal. Karena suatu barang pun, suatu saat bisa hancur. Pahami konsep itu dalam hidup. Semua diciptakan untuk hancur. Yang kita dapatkan adalah kenangan dan pelajaran dari semuanya. Satu lagi. Kehilangan itu luka. Luka tidak bisa dihindari. Ketika kamu jatuh dan luka, ya kamu tidak bisa berpura-pura tidak apa-apa. Yang diperlukan adalah ekspresikan rasa sakit itu seperlunya. Jika tidak perlu meraung-raung, tidak usah. Menangis saja. itu pun kalau kamu rasa kamu membutuhkannya. Dan tidak perlu menyesali. Bersyukurlah, karena kamu luka sekarang. Diobati sekarang. Diobati sekarang artinya bisa lebih cepat untuk sembuh. Jadi sama-sama sakit nanti atau sekarang. Tapi setidaknya kamu punya peluang sembuh lebih cepat. Terakhir. Tidak perlu memutuskan silaturahmi. Karena sejatinya manusia perlu berhubungan baik kan? Yang perlu dimatikan hanya kenangan dan pengharapan lebih. Jika dirasa belum sanggup mengontrol diri ketika bertemu, tidak apa-apa. Pelan-pelan. Jangan dipaksakan. Tapi ingat lagi, kamu marah dengan momen dan sikap dia. Bukan pada manusianya. Jadi tidak perlu dibenci apalagi mendendam. Sekian yang bisa admin sampaikan. Semoga bisa membantumu yang sedang berjuang memaknai rasa kehilangan ya! [Bayu]
0 Comments
Leave a Reply. |
PhilosopherPhilosopher adalah anggota Filosofi Ruang Hati yang berkontribusi melalui karya dan prestasinya Archives
February 2021
Categories |