Gimana sih cara bilangnya? Kalau bilang nanti tersinggung gak ya orangnya? Aduh, ini peer banget ya! Tak jarang kita menghadapi orang yang 'sensitif' perasaannya atau merasa sungkan karna orang yang kita hadapi adalah orang yang kita hormati dan sayangi, sehingga kita malah enggan mengkomunikasikan masalah serta terpaksa mengambil resiko dengan memendam permasalahan karna takut menyinggung perasaan orang tersebut. Lalu gimana dong caranya? *putus asa sambil mencakar-cakar dinding* . Tenang, Gaes! Ada caranya looh. Yuk simak artikel berikut ini dengan baik-baik. Berkomunikasi tanpa menyinggung perasan orang bersangkutan bisa dilakukan dengan cara mendeskripsikan kejadian secara faktual. Yup, membiasakan penjelasan realitas faktual bisa menjaga perasaan lawan bicara kita. Catat Gaes; penjelasan yang faktual!
Apa itu realitas faktual? Faktual adalah sesuatu yang bisa ditangkap oleh indera manusia. Penjelasan lebih detail mengenai Realitas Faktual ada di artikel ini. Jika kamu sudah mengerti apa itu realitas faktual maka langkah selanjutnya melakukan 4 tahapan mengatasi masalah perasaan. Penjelasan ini lebih detail pada artikel sebelumnya : Upaya mendeskripsikan apa yang terjadi secara faktual bisa membantu lawan bicara kita memahami secara inderawi, yakni melihat, mendengar, dan merasai sehingga terjaga perasaannya.
Takut (Misal: takut harus berdebat dan menjelaskan, malas berantem) - *nilainya = 8* Sedih (Misal: kenapa sih ibu ga tiba-tiba ngerti aja sih gimana perasaan aku) *nilainya = 6* Khawatir (Misal: ko ibu malah diem aja ya, ga langsung marah dan bentak-bentak kaya biasanya? ada apa ya?) *nilainya = 6*
Describe (MENGUNGKAP FAKTA). Kamu harus menjelaskan lagi kejadian tadi dengan realitas faktualnya ketika Mamah cemberut tadi. “Mah, tadi pas pulang, aku kok sama sekali nggak ditanya, muka mamah juga tampaknya cemberut.” Express (CERITAKAN PERASAAN). Kemudian ungkapkan realitas psikologisnya. “Mamah, kakak jadi takut nih kalau Mamah cemberut dan gak nyapa atau nanya ke kakak.“ Specify (BERITAHU DETAIL APA YANG DIINGINKAN). Kemudian kasih tahu harapan kita apa (DETAIL, JELAS, KONGKRIT) “Kakak pengennya, kalau ternyata mamah tadi marah, mamah bilang saja ke kakak, nggak cemberutin kaya gitu, malah gak nanya sama kakak “ Consequences (NYATAKAN DAMPAKNYA JIKA HAL TERSEBUT TIDAK DILAKUKAN). Jelaskan konsekuensinya jika keinginan kita yang diajukan tidak diikutin apa yang akan terjadi. "Kalau mamah gak bilang apa-apa, kakak dan mungkin adik-adik juga nggak ngerti, padahal itu penting untuk kita supaya bisa BENER berbakti ke mamah. Sekarang Mamah bisa cerita yuk ke kakak." DONE!! Dijamin beres persoalan. Kendati kita berlatih mengasah gaya berkomunikasi maka semakin bijak dan terlatih juga keterampilan kita mengatasi masalah hidup. Yuk, praktekkan! Ini sebagian kecil penjelasan Kang Zein Permana dalam course-nya 'Mengelola Perasaan'. Seru, kan?! (Lanny)
0 Comments
Leave a Reply. |
PhilosopherPhilosopher adalah anggota Filosofi Ruang Hati yang berkontribusi melalui karya dan prestasinya Archives
February 2021
Categories |