Introvert.. Ekstrovert.. Introvert.. Ekstrovert.. Sebenernya aku tuh masuk kategori mana sih? Atau mungkin Ambivert kali ya? Sekarang, banyak banget nih yang mempertanyakan sebenernya aku ini masuknya tipe apa. Sampai ada yang nyobain bermacam tes kepribadian baik offline maupun online. Dan sekarang pun banyak banget seliweran beragam jenis tes kepribadian semacam MBTI, what kind of thinker, bahkan sampe kepribadian berdasarkan golongan darah. Nah dari sekian banyaknya tes itu, diantaranya tipe ekstrovert dan introvert ini yang banyak dibahas. Katanya sih yaa. Katanya, banyak yang bilang kalo kepribadian introvert itu adalah kepribadian yang pendiem, gamau interaksi sama orang-orang, ga banyak keluar rumah, pokoknya jarang sosialisasi gitu. Terus ekstrovert sebaliknya, katanya orang ekstrovert itu banyak gaul, pasti bagus jadi pemimpin, banyak jadi pembicara, senang bergaul di lingkungan yang ramai. Kalian pasti banyak yang manggut-manggut pas baca ini. Bilang “iya ini gue banget” apalagi pernah tes online gitu. Iya kaan? Bahkan ada yang bilang kalo diantara kedua hal ini, ada juga ambivert. Tengah-tengah antara si intro dan si ekstro. Tapi iya gitu bener? Yakin? Jadi penjelasan yang benernya adalah.. Ekstrovert dan Introvert merupakan sebuah penggolongan orang-orang berdasarkan cara mengisi kembali jiwa mereka. Semacam ngecharge ponsel gitu deh.
Penjelasan mengenai introvert dan ekstrovert ini dikenalkan dan dijelaskan oleh seorang tokoh psikologi bernama Carl Gustav Jung pada tahun 1921 dalam bukunya yang diterjemahkan oleh H.G Baynes tahun 1923. Nah kalo orang introvert itu adalah orang-orang yang perlu mengisi energinya dengan menyendiri, merenung, baca buku, nonton. Pokoknya hal-hal yang dilakukan sendirian. Sebaliknya, kalo ekstrovert itu orang-orang yang mengisi energi jiwanya dengan melibatkan orang lain, semisal ketemuan, diskusi, bertukar pikiran sama orang lain. Jadii, baik si introvert maupun si ekstrovert sama-sama bisa cerewet, sama sama bisa pendiem, sama-sama bisa punya banyak temen atau juga punya sedikit temen. Gituu.. Nah, kalo soal ambivert itu, ya balik lagi kan ekstrovert sama introvert pun ngga bener-bener secara keseluruhan beda banget, hanya berbeda dari cara isi energinya aja. Jadi ngga berarti si introvert mutlak pendiem dan si ekstrovert mutlak bawel. Dan satu lagi, ekstrovert dan introvert itu berada dalam satu garis yang kontinum, jadi bisa aja satu waktu kita adalah introvert tapi nanti jadi ekstrovert, maupun sebaliknya. Jadi tergantung situasi juga. Penggolongan ini bukan untuk mengkotak-kotakan, namun supaya kita lebih tau, harus ngapain sih buat diri sendiri. Jadi ngga ada istilah ambivert yaa. Okay? Semoga artikel ini bisa membantu teman-teman yaa.. [Bayu]
0 Comments
Leave a Reply. |
PhilosopherPhilosopher adalah anggota Filosofi Ruang Hati yang berkontribusi melalui karya dan prestasinya Archives
February 2021
Categories |