Halo! Di artikel sebelumnya kita udah bahas apa itu ekstrovert apa itu introvert. Jadi udah pada tau kan sekarang definisi ekstrovert introvert yang tepatnya gimana? Nah sekarang permasalahannya adalah.. ada juga yang mengatakan “aku introvert, aku bagusnya gimana?” “aku ekstrovert, bagusnya gimana?” masih adakah yang lagi mikirin ini? Oke, sekarang kita bahas yuk. Kembali kita bahas dikit tentang atribut yang dilekatkan di ekstrovert dan introvert ini. Mungkin sebagian dari kalian masih ada yang meyakini tentang ke-introvert-an dan ke-ekstrovert-an kalian seperti ini: “Kak, aku kan introvert ya, jadi wajar dong kalo ketemu orang aku gak bisa nyapa..” “Aku tuh ekstrovert, jadi kata orang-orang juga harusnya aku kerja di tempat yang mengharuskan aku ngomong di depan banyak orang” “Aku tuh introvert kang, jadi masa iya aku harus jadi ketua di kelompok KKN aku..” Apakah kalian salah satunya? Hmm.. sudah kuduga. Baiklah, yang harus diluruskan disini adalaah.... jangan sampe atribut-atribut yang menurut kalian melekat sama si introvert ekstrovert itu bikin kalian gak bisa berkembang lebih baik.
Seperti yang udah disinggung di artikel sebelumnya tentang penjelasan ekstrovert introvert, dua pembagian ini nggak harus membuat kalian terkekang. Kalo semisal kamu orang yang introvert dan harus jadi ketua dalam kelompok, ya kenapa nggak? Nggak ada alasan kamu gak bisa ngomong, gak bisa mimpin, dan gak bisa karena kamu introvert. Bisa kok. Kalo semisal kamu emang ngga pandai ngomong, mungkin kamu bisa lebih jadi pemikir dan gak perlu banyak bicara, yang penting mengerahkan teman-teman kamu untuk bantu mencapai goals kamu. Nah soal introvertnya? Pinter-pinterlah luangin waktu untuk recharge energi lagi. Ambil me time lah sesekali. Terus yang ekstrovert, apa bener kamu harus gaul rame-rame sama banyak orang? Harus banyak ngomong? Belum tentu lho. Kalo memang kamu merasa hanya perlu ketemu sama beberapa orang yang memberi manfaat, ya gapapa kalo kamu agak selektif. Dan kalo kamu merasa ngga bisa banyak ngomong, ya ngomonglah memang sesuai situasi. Jadii, jangan kejebak lagi ya. Ekstrovert dan introvert bukan pembenaran untuk kamu ngga bisa maju. “Kang, jadi kalo aku ekstrovert aku gak usah banyak ngomong gapapa?” ya intinya adalah, kalo memang menurut kamu kamu gak mau banyak ngomong ya gapapa, sisi baiknya kamu hanya ngomong ketika kamu perlu ngomong. Tapi satu hal, ini juga bukan alasan untuk kamu berhenti belajar public speaking ya. Selama kamu bisa belajar untuk lebih mengembangkan diri, ya lakukan. Berkarya dan terus berkarya. Oke-oke? Sepakat yaa? Semoga setelah baca penjelasan ini kalian bisa semakin paham tentang ekstrovert introvert dan tetap bisa mengoptimalkan diri kalian jadi lebih baik. [Bayu]
0 Comments
Leave a Reply. |
PhilosopherPhilosopher adalah anggota Filosofi Ruang Hati yang berkontribusi melalui karya dan prestasinya Archives
February 2021
Categories |